-->
Laporan sanlat
Pesantren Kilat SMA Negeri 1 Balaraja
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Disusun oleh:
Siti Humaeroh
Kelas : XII IPA 3
Pembimbing : Drs. H Saepudin
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Balaraja
Jl. Raya Serang Km. 23,5 Tangerang 15610
2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Tujuan ...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 4
2.1. Menghias diri yang benar-benar islami..................................................... 4
A. Tingkatan puasa .................................................................................... 4
B. Keutamaan orang berpuasa................................................................... 4
C. Hal-hal yang diperbanyak dalam bulan Ramadhan ............................. 5
D. Arti Laailahailallah menurut para ahli .................................................. 5
E. Pengertian Laailahailallah...................................................................... 6
F. Kalimat Thoyyibah akan berefek jika:................................................... 6
2.2. Mencari cinta sejati dalam islam .............................................................. 6
A. Rukun cinta........................................................................................... 7
B. Urutan-urutan dalam mencintai............................................................ 7
2.3. Pertanyaan Peserta ................................................................................... 7
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan .............................................................................................. 13
3.2. Saran ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14
Lampiran
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah karya tulis ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memenuhi tugas resume pesantren kilat yang diadakan pada tanggal 10 September 2009 dan bertempat di SMA N 1 BALARAJA.
Dalam penyelesaian karya tulis ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Saepudin selaku Guru Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan kepada penulis untuk membuat karya tulis ini.
2. Ayah dan Bunda tercinta yang banyak memberikan dorongan dan bimbingannnnya.
3. Para pembimbing dan nggota GREAT pemberi materi.
4. Dan semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupan tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari, sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan karya tulis ini, bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangannya.
Harapan penulis, mudah-mudahan karya tulis ini dapat memberikan pandangan yang positif tentang makna pentingnya Laailahailallah dan cinta sejati dalam Islam. Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Amin.
Balaraja, 26 September 2009
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut, disebutkan dalam beberapa riwayat:
1. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
”Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan”. (HR. Ahmad)
2. Allah SWT membebaskan penghuni neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
”Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka”. (HR Tirmidzi)
”Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka”. (HR Tirmidzi)
3. Puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya. Rasulullah SAW bersabda:
اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ”Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar”. (HR Muslim)
4. Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR Bukhari dan Muslim)
5. Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut.
مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ
“Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut”. (HR Ahmad)
6. Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan.
أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
Rasulullah SAW pemah ditanya; “Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)
7. Orang yang banyak beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)
8. Doa orang yang berpuasa adalah mustajab Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
“Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya”. (HR Baihaqi)
9. Puasa dan ِAl-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak dihari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ”Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, Al-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR Ahmad)
10. Orang yang melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan maka mendapat pahala seperti melakukan Haji. Rasulullah SAW bersabda:
فَإِنَّ عُمْرَةَ فِيْ رَمَضَانَ حَجَّةٌ
“Sesungguhnya umrah dibulan Ramadhan sama dengan pahala haji”. (HR Bukhari)
Maka dari itu, di bulan Ramadhan ini diadakan Pesantren Kilat untuk mendapatkan berkah Ramadhan dan memberikan bekal rohani kepada generasi muda.
1.2. Tujuan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat. Secara terperinci tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui perbedaan orang berpuasa
2. Mengetahui arti Laailahailallah
3. Mengetahui fungsi Laailahailallah
4. Mengetahui makna cinta sejati
5. Mengetahui rukun cinta
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Menghias Diri yang Benar-Benar Islami
(Oleh Ustadz Adji dari GREAT)
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOÏm§9$# ÇÊÈ
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”,(QS. Al-Baqarah:183)
A. Tingkatan Puasa
Menurut Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin, tingkatan puasa diklasifikasi menjagi tiga, yaitu puasa umum, puasa khusus, dan puasa khusus yang lebih khusus lagi.
- Puasa umum / kelas biasa
adalah tingkatan yang paling rendah yaitu menahan dari makan, minum dan jima’.
- Puasa khusus / kelas VIP
Adalah di samping menahan yang tiga hal tadi, juga memelihara seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat atau tercela. Puasa level kedua adalah puasanya orang-orang salih - puasa tingkat ini yang seharusnya kita tuju untuk mencapainya
- Puasa khusus yang lebih khusus / kelas VVIP
adalah puasa hati dari segala kehendak hina dan segala pikiran duniawi serta mencegahnya memikirkan apa-apa yang selain Allah. Puasa level ketiga adalah puasanya para nabi-nabi, shiddiqin, dan muqarrabin.
B. Keutamaan orang berpuasa
Ø Aroma mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah itu lebih wangi dibandingkan dengan minyak wangi atau misk.
Dari Abi Hurairah radhiallahu anhu : Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda “Semua amalan bani Adam untuk kecuali puasa (pahala tak terbatas) krn puasa itu utk Aku dan Aku akan membalas puasa adl perisai jika salah seorang kalian sedang puasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak jika ada orang yg mencerca atau memerangi ucapkankanlah : “Aku orang yg sedang puasa (ucapan dgn lisan) demi Dzat yg jiwa Muhammad di tangan-Nya sesungguh bau mulut orang yg puasa lbh wangi di sisi Allah daripada bau minyak misk orang yg puasa punya dua kegembiraan jika berbuka gembira jika bertemu dgn Rabb gembira krn puasa yg dia lakukan.” (HR. Bukhri (4/88) Muslim (no. 1151) ini lafadz Bukhori)
Ø Ikan-ikan di laut memintakan ampun kepada kita.
Ø Allah swt. Membenahi surga.
Ø Setan-setan semua dibelenggu.
Ø Allah akan mengampuni dosa-dosa kita di akhir ramadhan nanti.
C. Hal-hal yang diperbanyak dalam bulan Ramadhan
Menurut HR. Ibnu Khuzaimah terdapat 4 hal yang harus diperbanyak dalam Bulan Ramadhan :
1) Memperbanyak membaca kalimat “ Laailahailallah”.
2) Memperbanyak membaca Istighfar yaitu memohon ampun kepada Allah.
3) Memperbanyak doa minta masuk surga
4) Memperbanyak doa agar terlindung dari api neraka.
D. Arti Laailahailallah menurut para ahli :
· Dzikir yang paling utama (Hr. Tirmidzi)
· Kunci Surga (Hr. Tabrani, Ahmad)
· Cara memperbaharui iman (Hr. Bukhari)
· Membuat Bergetar tiang di depan Arasy (Hr. Albazaar)
· Menerangi kubur (Hr. Tabrani dan Baihaqi)
· Pemberat timbangan di Yaumul Mizan (Hr. Ashbahani)
· Membinasakan setan (Hr. Abu Ya’la)
· Membuat wajah bersinar (Hr. Baihaqi)
E. Pengertian Laailahailallah :
Al-ilah
- Sembahan
- Kecenderungan
- Kerinduan
- Sesuatu yang dicintai
- Sesuatu yang diharapkan
Menurut Ibnu Taimiyah :
“Sesuatu yang dipuja dengan penuh kecintaan hati tunduk kepada-Nya, merendahkan diri dihadapan-Nya, tempat berpasrah dalam kesulitan, berdoa dan bertawakal kepadanya, meminta perlindungan dan ketenangan disaat mengingat-Nya dan terpaut cinta kepada-Nya.”
F. Kalimat thoyyibah baru berefek jika : (Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
- Dipahami
- Diyakini
- Diikrarkan
- Disaksikan
- Diamalkan
2.2. Mencari Cinta Sejati Dalam Islam
(Oleh Ustadz Drs. H. Saepudin)
tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sã Í=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZã ÇÌÈ
“ (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al-Baqarah:3)
Sumber cinta sejati adalah Allah Swt.
A. Rukun Cinta :
- 2 kalimat Syahadat (Al Quran dan Hadist)
- Sholat (tertib)
- Puasa (menahan hawa nafsu)
- Zakat (membutuhkan pengorbanan)
- Berangkat Haji.
Al Quran merupakan pedoman umat muslim dan jika kita mencintai Allah swt. Berarti kita percaya akan adanya malaikat. Dan kita harus percaya dan melakukan apa yang diperintahkan Allah. Jika kita tidak sholat maka kita tidak akan mendapatkan cinta Allah. Dan akan mendapatkan malapetaka.
B. Urutan-urutan dalam mencintai adalah sebagai berikut :
1. Cinta kepada Allah swt.
2. Cinta kepada Rasulullah
3. Cinta terhadap Agama
4. Cinta kepada orangtua
5. Cinta kepada lain jenis dsb.
2.3. Pertanyaan peserta
a) Adakah pacaran secara islami?
Jawab:
Sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran. Tetapi pacaran secara islami itu ada.
b) Bagaimana menjaga cinta kepada lawan jenis supaya tidak menimbulkan dosa?
Jawab:
1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga)
“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]
“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HR.Tirmidzi)
2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya
“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]
3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya
“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]
4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan
”Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283)
Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa’i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]
5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya
@è% úüÏZÏB÷sßJù=Ïj9 (#qÒäót ô`ÏB ôMÏdÌ»|Áö/r& (#qÝàxÿøtsur óOßgy_rãèù 4 y7Ï9ºs 4s1ør& öNçlm; 3 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ/ tbqãèoYóÁt ÇÌÉÈ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".(QS An Nur:30)
“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina
wur (#qç/tø)s? #oTÌh9$# ( ¼çm¯RÎ) tb%x. Zpt±Ås»sù uä!$yur WxÎ6y ÇÌËÈ
“ Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”.(QS. Al Isra:32)
“Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok
“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
“Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)
c) Bagaimanakah menjalankan anugerah cinta yang telah diberikan oleh Allah?
Jawab:
“Tidaklah seseorang diantara kalian dikatakan beriman, hingga dia mencintai sesuatu bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai sesuatu bagi dirinya sendiri.”
Maksudnya bahwa seorang mukmin satu dengan yang lain itu ibarat satu jiwa, maka sudah sepantasnya dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana mencintai untuk dirinya karena keduanya laksana satu jiwa.
“Orang-orang mukmin itu ibarat satu jasad, apabila satu anggota badan sakit, maka seluruh jasad turut merasakan sakit dengan demam dan tidak dapat tidur.” (HR. Muslim)
Ada beberapa cara untuk menjalankan anugerah cinta dari Allah, yaitu:
1. Wujudkanlah Kecintaan Kepada Saudaramu Karena Allah
2. Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam Ketika Bertemu
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Tidak maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai: Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim)
3. Bertutur Kata yang Menyenangkan dan Bermanfaat
4. Mengajak Saudara Kita Untuk Bersama-Sama Menghadiri Majelis ‘Ilmu
5. Saling Menasehati, Baik Dengan Ucapan Lisan Maupun Tulisan
6. Saling Mengingatkan Tentang Kematian, Yaumil Hisab, At-Taghaabun (Hari Ditampakkannya Kesalahan-Kesalahan), Surga, dan Neraka
Sangat banyak orang yang baru ingin bertaubat bila nyawa telah nyaris terputus. Maka, diantara bentuk kecintaan seorang muslim kepada saudaranya adalah saling mengingatkan tentang kematian. Ketika saudaranya hendak berbuat kesalahan, ingatkanlah bahwa kita tidak pernah mengetahui kapan kita mati. Dan kita pasti tidak ingin bila kita mati dalam keadaan berbuat dosa kepada Allah Ta’ala.
7. Janji Allah Ta’Ala Pasti Benar !
Orang-orang yang saling mencintai karena Allah akan mendapatkan kemuliaan di Akhirat. Terdapat beberapa Hadits Qudsi tentang hal tersebut.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman pada Hari Kiamat, “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku pada hari ini? Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim; Shahih)
Dari Abu Muslim al-Khaulani radhiyallahu ‘anhu dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, dengan sabdanya, ‘Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya.’”
Abu Muslim radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “Kemudian aku keluar hingga bertemu ‘Ubadah bin ash-Shamit, lalu aku menyebutkan kepadanya hadits Mu’adz bin Jabal. Maka ia mengatakan, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, yang berfirman, ‘Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya)
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia menuturkan, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Orang-orang yang bercinta karena keagungan-Ku, mereka mendapatkan mimbar-mimbar dari cahaya sehingga para nabi dan syuhada iri kepada mereka.” (HR. At-Tirmidzi; Shahih)
Alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmushshalihaat (artinya: “Segala puji bagi Allah, dengan nikmat-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna.” Do’a ini diucapkan Rasulullah bila beliau mendapatkan hal yang menyenangkan). Allah Ta’aala menyediakan bagi kita lahan pahala yang begitu banyak. Allah Ta’aala menyediakannya secara cuma-cuma bagi kita. Ternyata, begitu sederhana cara untuk mendapat pahala. Dan begitu mudahnya mengamalkan ajaran Islam bagi orang-orang yang meyakini bahwa esok dia akan bertemu dengan Allah Rabbul ‘alamin sembari melihat segala perbuatan baik maupun buruk yang telah dia lakukan selama hidup di dunia. Persiapkanlah bekal terbaik kita menuju Negeri Akhirat. Semoga Allah mengumpulkan kita dan orang-orang yang kita cintai karena Allah di Surga Firdaus Al-A’laa bersama para Nabi, syuhada’, shiddiqin, dan shalihin. Itulah akhir kehidupan yang paling indah…
d) Apa Kado terindah dari Allah?
Jawab:
Kado terindah dari Allah ialah cinta yang haqiqi.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Menurut Imam al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumuddin, tingkatan puasa diklasifikasi menjagi tiga, yaitu puasa umum, puasa khusus, dan puasa khusus yang lebih khusus lagi.
Sumber cinta sejati adalah Allah Swt. Al Quran merupakan pedoman umat muslim dan jika kita mencintai Allah swt. Berarti kita percaya akan adanya malaikat. Dan kita harus percaya dan melakukan apa yang diperintahkan Allah. Jika kita tidak sholat maka kita tidak akan mendapatkan cinta Allah. Dan akan mendapatkan malapetaka.
3.2. Saran
Beribadah tidak hanya saat sholat, di masjid dan ketika sakit. Hendaknya beribadah itu setiap waktu, kapan dan dimana saja. Karena Allah swt. Maha Melihat dan Mengetahui.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.nu.or.id/page.php?lang=id&menu=news_view&news_id=13853
http://www.facebook.com/note.php?note_id=250835740556&ref=mf
http://muslimah.or.id/aqidah/indahnya-cinta-karena-allah.html/comment-page-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar